Tikaku hiba…
Pabila kau berkata…
Tinggallah aku..carilah redhaNya…
Biarlah kuncupnya mekar ia jadi bunga….
Darah rupa mainan tak berharga….
Tikaku tersentuh..
Pabila bibirmu berbisik…
Sayangilah aku semestinya…
Sebanyak mungkin..sekurang mungkin…
Laksana Muhammad pada Khadijah jua Fatimah dan Husain…
Tikaku tangisi…
Sebuah memoir duka hidup bersama…
Pantaskah aku pergi…
Terkadang memang telinga merasa rindu sebelum mata menyaksi…
Pada puing dirilah semangat terbajai…
Tikaku lara…
Pada sugul muka dan moyok semangat kau mencelah…
Apa bisa kau begini…sedang teman lain menyongsong pergi…
Pada bahumu gunung tugas tidak terlunas….
Mereka pergi dan jangan kau ikuti…
Pada mata menatap biarlah hiba teresakkan…pada bibir yang merindu biarlah kering terdesakkan…
what a nice blog 🙂 Do it for sake of Allah!
By: cPoL on September 2, 2007
at 2:19 am
La tahzan inna Allahu ma’ana.
Ya akhi, buatlah minuman yang manis dari limau yang masam. Kami mahu meneguknya, dan kelak kau mendapat ganjarnya dari Dia insyaAllah.
By: 1505 on November 20, 2007
at 3:10 pm